Puisi Cinta Romantis Karya Chairil Anwar yang Menyentuh

Cinta, semua orang punya cinta, dari cinta tumbuhlah sebuah harapan, datanglah kebahagian. Namun terkadang cinta juga membawa rasa sakit yang begitu mendalam, tetapi kita sebagai insan manusia harus bisa menerima dan berlapang dada.

Karena tidak semua apa yang kita inginkan bisa kita miliki, begitu pun dengan cinta, kita tidak bisa memaksakan sebuah hati. Kita manusia hanya bisa berdoa kepada Sang Pencipta untuk mendatangkan kekasih yang bisa menerima kita apa adanya dan mencintai kita sebagaimana kita mencintainya.

Ada banyak cara untuk kita mengungkapkan perasaan rasa cinta ini, seperti puisi cinta dari sastrawan Chairil Anwar. Puisi yang menyentuh dan dapat memberikan semangat untuk kita agar bisa berjuang dan bertarung dengan cinta.

Puisi Cinta Karya Chairil Anwar

Cinta dan Benci

Aku tidak pernah mengerti

Banyak orang menghembuskan cinta dan benci

Dalam satu napas

Tapi sekarang aku tahu

Bahwa cinta dan benci adalah saudara

Yang membodohi kita, memisahkan kita

Sekarang aku tahu bahwa

Cinta harus siap merasakan sakit

Cinta harus siap untuk kehilangan

Cinta harus siap untuk terluka

Cinta harus siap untuk membenci

Karena itu hanya cinta yang sungguh2 mengizinkan kita

Untuk mengatur semua emosi dalam perasaan

Setiap emosi jatuh… Keluarlah cinta

Sekarang aku mengetahui

implikasi dari cinta

Cinta tidak berasal dari hati

Tapi cinta berasal dari jiwa

Dari zat dasar manusia

Ya, aku senang telah mencintai

Karena dengan melakukan itu aku merasa hidup

Dan tidak ada orang yang dapat merebutnya dariku

Pelangi Warna-Warni

Melalui warna-warni pelangi

Matahari bersinar dalam kabut

Sama seperti saat aku bertemu denganmu

Dan mencicipi ciuman pertamamu

Hujan jatuh dengan lembut sekarang

di atas tanah yang harum

Sebagian lenganmu memelukku

dalam kepuasan tanpa suara

Matamu memandangku seumur hidup

menatap ke bawah terowongan yang dalam

Dan para kabut mulai berubah menjadi senja

Aku dengan senang hati minum anggur yang kau tawarkan

Malam turun di atas kami berdua

Kembali mabuk pada emosi cinta

Dan segera perjalanan kita membawa kita

Menyeberangi lautan panas terik prahara itu

Panggilan hatiku

Aku memanggil hatiku

tapi tidak ada yang mendengar.

Panggilan bersorak lagi

tapi masih tidak ada jawaban.

Sekali lagi … tapi kali ini lebih keras,

… Tidak berhasil.

Mencoba sekali lagi

hanya untuk gagal.

Berhenti berpikir

Haruskah itu kucoba lagi?

Setelah beberapa saat

Aku memanggil lagi.

Masih tidak ada jawaban.

Tapi terus kumemanggil,

Dan pada waktu mulai ragu,

Aku tetap memanggil

karena itulah makna dari cinta

Itulah tiga puisi yang menurut penulis cukup memberikan makna yang sangat berarti dan dapat menyentuh emosi yang merasakan cinta saat ini.

Masih banyak puisi cinta karya dari sastrawan kita Chairil Anwar yang bisa Anda nikmati dengan membeli buku atau e-booknya.

You Might Also Like